Home Ideologi Pemulihan Kesadaran sebagai Fondasi Perjuangan Bangsa Aceh

Pemulihan Kesadaran sebagai Fondasi Perjuangan Bangsa Aceh

by Sjukri Ibrahim

Pemulihan Kesadaran sebagai Fondasi Perjuangan Bangsa Aceh

Bangsa yang kehilangan ingatan adalah bangsa yang terputus dari jati dirinya, terombang-ambing tanpa arah, dan tidak mampu menentukan nasibnya sendiri. Acheh, sebagaimana diungkapkan dalam narasi di atas, tengah berada dalam situasi yang mengkhawatirkan, yaitu kehilangan kesadaran kolektif sebagai bangsa yang pernah memiliki sejarah panjang perjuangan dan kedaulatan. Dalam kondisi seperti ini, perjuangan apapun – termasuk perjuangan kemerdekaan – akan sia-sia tanpa adanya pemulihan kesadaran terlebih dahulu.

Langkah awal yang harus diambil bukanlah mengangkat senjata atau bertindak reaktif, tetapi menyembuhkan bangsa dari amnesia sejarah, politik dan budaya yang menggerogoti fondasinya. Sebuah bangsa harus terlebih dahulu memahami jati dirinya, mengenali hak-haknya dan memiliki semangat kolektif yang kuat sebelum bisa berjuang. Dengan kata lain, perjuangan sejati dimulai dari kesadaran, bukan dari konflik.

Proses ini membutuhkan pembangunan ditiga ranah utama: politik, untuk memperkuat arah perjuangan dan mengembalikan visi kedaulatan; budaya, untuk memulihkan identitas dan kebanggaan sebagai bangsa yang hebat; dan pendidikan, untuk membangun generasi yang sadar akan hak-hak dan tanggung jawabnya. Ketiganya menjadi landasan kokoh bagi sebuah bangsa untuk berdiri tegak dan menentukan masa depannya sendiri.

Senjata, dalam hal ini, bukanlah solusi utama atau akhir dari perjuangan. Senjata hanya akan bermakna jika digunakan oleh bangsa yang sadar, bersatu dan memiliki tujuan yang jelas. Tanpa kesadaran, senjata hanyalah simbol konflik yang tidak membawa perubahan hakiki. Oleh karena itu, sebelum melangkah ke medan pertempuran, medan pemikiran, budaya, dan pendidikan harus terlebih dahulu dikuasai.

Acheh, seperti bangsa lainnya yang pernah terjajah, memiliki potensi besar untuk bangkit. Namun, kebangkitan itu hanya mungkin terjadi jika bangsa ini berhasil memulihkan ingatannya, menyembuhkan semangat yang hancur dan kembali merangkul jati diri yang sejati. Perjuangan sejati dimulai dari dalam diri, dengan politik, budaya, dan pendidikan sebagai senjata utamanya. Hanya dengan itu, Acheh dapat meraih masa depan yang lebih berdaulat dan bermartabat.

Penulis: Tim Biro Peunerangan Atjèh Sumatra Meurdèhka

You may also like

Leave a Comment